Rabu, 22 Juli 2009

ulang tahun ke-11 detikcom

Email? Wah, aku baru mengenalnya saat kuliah. Sebelumnya tidak begitu peduli dengan namanya email karena internet dulu hanya untuk mencari info yang berhubungan dengan mata kuliah. Namun, setelah sahabat dan teman-teman bertukar alamat email dan bercerita asyiknya saling berkirim email, aku menjadi penasaran. Belum ada keberanian untuk membuat email sendiri karena masih ‘gaptek’ alias gagap teknologi.
Akhirnya, aku berhasil juga membujuk seorang teman yang sedang tidak kuliah untuk membantuku membuat email dengan fasilitas internet di kampus. Deg-degan rasanya. Ah, seperti mau bertemu orang penting saja. Lucunya, aku tidak mau menggunakan komputernya sehingga temanku itu yang mengoperasikan fasilitas internet sementara aku di sampingnya sambil mengingat tiap langkah yang dilakukannya. Cukup lama juga aku berpikir untuk nama email pertamaku. Mulai dari nama panggilan hingga zodiak, ternyata sudah ada yang memakai. Akhirnya, kupilih nama yang cukup panjang. Setelah jadi, tak lupa aku mencatat nama dan kata sandinya.
Aduh, ternyata perasaan grogiku tidak hilang-hilang. Jadilah email kutengok hanya beberapa kali dalam setahun! Sekarang email itu pun sudah hangus karena dahulu ada syarat email harus dibuka paling tidak sekali dalam enam bulan atau akan hangus.
Sekarang aku sudah memiliki email baru dengan nama cukup pendek dan mudah diingat. Aku pun cukup rutin menengoknya untuk mengecek email masuk, siapa tahu ada kabar dari teman jauh atau info pekerjaan. Ternyata banyak manfaatnya.
Setelah itu, muncul eforia baru tentang blog. Saat itu memang belum begitu popular, tetapi (lagi-lagi) sahabatku menulariku virus mengeblog. Awalnya dia memintaku selalu membaca blognya jika aku sedang ke warnet. Lama kelamaan aku gatal ingin membuat blog juga. Ingin rasanya mem-posting tulisan-tulisan yang selama ini hanya menumpuk di kertas-kertas yang rawan hilang. Pengalaman membuat blog pertama kali sama anehnya dengan saat membuat email dulu. Namun, saat ini aku tidak bersama teman. Aku dipandu sahabatku melalui sms! Hehehe.
Kali pertama dan kedua masih gagal. Usut punya usut, ternyata sahabatku menggunakan tampilan Bahasa Indonesia, sedangkan aku dengan Bahasa Inggris. Ya ampun, pantas saja sempat tidak nyambung. Nah, setelah berhasil membuat blog, aku tidak langsung mem-posting tulisan sehingga sahabatku sempat protes karena tidak menemukan apa pun saat membuka blogku. Hehehe. Aneh memang.
Kemudian, saat sedang bersemangat untuk mem-posting tulisan, aku malah gagal melakukannya. Aku tidak bisa sign in ke blogku sendiri! Oh tidak, mungkinkah aku salah menuliskan alamat blog atau lupa kata sandinya? Yah, akhirnya aku harus menghubungi sahabatku tadi. Ternyata aku salah menulis alamat blognya. Wah, bagaimana mungkin aku bisa lupa! Aduh, ke-gaptek-anku belum berakhir. Setelah berhasil mengetahui alamat yang benar, giliran kata sandi yang salah kumasukkan. Aduh, aduh, malunya.
Setelah beberapa kali bolak-balik ke warnet dan mencoba, akhirnya aku bisa juga masuk ke blogku. Kesempatan yang tidak boleh disia-siakan! Aku langsung mem-posting beberapa tulisan lama. Wah, terlalu bersemangat ya? ;p
Kini aku sudah tidak malas buka email atau blog lagi. Namun, aku memang lebih sering menggunakan fasilitas chatting yang kukenal setelah aku bekerja. Hehehe. Apalagi sekarang, hampir semua pengguna internet sedang terserang virus layanan jejaring sosial. Fasilitas ini menghubungkan kita dengan banyak orang tanpa batasan tempat. Aku pun salah seorang di antaranya. Pertama kali memang masih canggung dan seperti yang sudah-sudah, sering lupa kata sandi.
Akan tetapi, ternyata aku bisa menemukan banyak manfaat positif sehingga tidak segan untuk belajar fasilitas baru yang ditawarkan. Manfaat yang paling terasa tentu saja berhubungan dengan pekerjaanku sebagai pekerja lepas. Komunikasi dengan pemberi lahan kerja bisa lebih lancar melalui chatting. Relasi kerja pun bertambah luas dengan mengikuti jejaring sosial. Ternyata dengan online, aku bisa menambah wawasan dan relasi!

Tidak ada komentar: